Buruknya kinerja lini depan dan belakang timnas U-23 sangat terlihat ketika perhelatan Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang beberapa waktu lalu. Dalam empat partai, Indonesia hanya mampu mencetak 4 gol saja, dengan 3 diantaranya melalui penalti.
Beralih ke lini belakang, permainan dari Manahati Lestusen dan kawan-kawan terlihat masih belum stabil. Seringkali para pemain belakang melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Tercatat, 4 gol bersarang di gawang Kurnia Meiga.
Pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengakui masih menemukan kekurangan di kedua lini tersebut. Hingga sekarang, pelatih yang akrab disapa RD tersebut terus melakukan pembenahan.
"Memang banyak kekurangan di dua sektor tersebut. Para pemain depan masih kurang efektif dalam menyelesaikan peluang. Kinerja pemain belakang masih belum terlalu maksimal. Hingga kini kami terus mengasah kemampuan mereka dan perkembangannya saya nilai cukup baik," jelas RD ketika dihubungi wartawan.
"Pekan ini kami masih fokus untuk menjaga kebugaran pemain karena kompetisi sudah libur. Tapi, perlahan-lahan sudah masuk ke dalam strategi dan formasi," sambung dia.
Untuk semakin mematangkan persiapan, timnas U-23 akan beruji coba dengan Timor Leste senior pada 30 Oktober 2013 di Sleman, Yogyakarta. RD mengungkapkan, pemilihan Timor Leste senior sebagai lawan tanding memang sudah melalui proses diskusi dengan PSSI.
"Saya memang sudah berdiskusi dengan PSSI tentang masalah uji coba. Mengapa dipilih Timor Leste senior, karena dari segi pengalaman, kekuatan, serta kualitas tim lebih baik. Di sana kita akan melihat perkembangan dari para pemain selama pemusatan latihan," ungkap RD.
Setelah menghadapi Timor Leste, rencananya skuad timnas U-23 akan diperkecil. RD akan mencoret 12 hingga 13 nama untuk mendapatkan skuad utama.
.
